Langsung ke konten utama

Unggulan

Tak Tersentuh

Ada ruang di dalam hatiku yang selalu waspada—tempat di mana harapan takut tumbuh terlalu tinggi. Aku pernah belajar, sayang, bahwa semakin besar harapanku, semakin dalam pula sakit yang kurasakan saat semuanya runtuh. Aku masih ingat rasanya dihancurkan oleh ekspektasi yang kugenggam erat. Dulu, aku begitu yakin pada janji yang ternyata hanya angin lalu. Sejak saat itu, aku belajar untuk tidak lagi berharap terlalu banyak—menahan diri agar tak terjatuh terlalu dalam. Tapi lalu kau datang, dengan senyum yang terasa begitu tulus dan tatapan yang seolah menjanjikan kebahagiaan. Jujur saja, aku ingin sekali percaya, ingin mengizinkan hatiku melangkah lebih jauh. Tapi ketakutan itu tetap ada, menyusup seperti bayangan gelap yang tidak mau pergi. Aku takut, sayang. Takut kalau semua ini hanya mimpi yang akan terbangun dengan luka baru. Takut jika aku kembali mempertaruhkan segalanya hanya untuk melihatmu pergi pada akhirnya. Kau mungkin tidak tahu seberapa besar perjuanganku untuk tetap...

Masa Lalu


Masa lalu tidak harus dilupakan. Seburuk atau sesakit apa pun kenangan itu, pasti ada setitik kebahagiaan yang tersembunyi di balik tumpukan luka dan kesedihan. Mungkin dalam perjalanan waktu, kenangan itu terasa pahit, seperti luka yang enggan sembuh. Namun, jika kita melihatnya dari sudut yang berbeda, ada pelajaran berharga yang terselip di sana—tentang ketegaran, tentang tumbuh, dan tentang bagaimana kita menjadi pribadi yang lebih kuat.

Setiap langkah yang pernah kita tapaki, baik yang penuh tawa maupun air mata, adalah bagian dari kisah yang membentuk diri kita hari ini. Maka, alih-alih mengutuk masa lalu, lebih baik kita menerimanya sebagai bagian dari perjalanan. Tidak untuk kembali terjebak di dalamnya, tetapi sebagai pijakan untuk melangkah lebih bijak ke depan. Sebab, meski matahari tenggelam, esok ia akan terbit kembali dengan cahaya yang lebih hangat.

Maka, jangan biarkan masa lalu mengurung langkahmu. Kenangan pahit bukan untuk diratapi selamanya, tetapi untuk dipahami dan dijadikan pelajaran. Setiap luka yang pernah singgah adalah tanda bahwa kamu telah berjuang, bahwa kamu telah melewati badai yang mungkin kala itu terasa mustahil untuk dilalui.

Hidup terus berjalan, dan begitu pula dirimu. Jangan biarkan kesedihan masa lalu membayangi kebahagiaan yang menantimu di depan. Lihatlah sekeliling—masih banyak hal indah yang bisa kamu genggam, masih banyak senyum yang bisa kamu ciptakan, dan masih banyak mimpi yang menanti untuk diwujudkan.

Percayalah, masa lalu hanyalah bagian dari kisahmu, bukan akhir dari segalanya. Jika dulu kamu bisa bertahan, kini saatnya kamu melangkah lebih jauh. Buka lembaran baru, bukan dengan melupakan, tetapi dengan berdamai. Sebab, menerima masa lalu berarti memberi ruang bagi kebahagiaan untuk hadir kembali.

Komentar

Postingan Populer