Mencarimu di Kerumunan
Mencarimu di tengah kerumunan manusia bukanlah perkara mudah. Namun untukmu, akan kutelusuri dengan teliti, seolah seluruh langkahku hanya dituntun oleh arah bayangmu. Aku tak peduli seberapa ramai dunia berisik di sekelilingku, mataku tetap sibuk mencari siluetmu, jiwaku tetap bergetar oleh kemungkinan menemukanmu, walau hanya sekejap.
Ada yang aneh dari caraku berjalan sejak kau menghilang. Seolah aku tak lagi melangkah untuk diriku sendiri, tapi untuk harapan yang masih mengendap tentangmu. Aku mencari, bukan hanya sosokmu, tapi juga rasa yang pernah kau tanam dan belum sempat kau cabut.
Kerumunan ini tak lagi terlihat seperti manusia biasa. Mereka semua terlihat seperti kemungkinan-kemungkinan: mungkin ini kau, atau mungkin hanya khayalanku yang terlalu memaksa. Tapi aku terus maju, karena menunggumu di tempat yang sama terasa lebih menyakitkan daripada tersesat dalam pencarian.
Setiap wajah yang kutatap membawa harap. Setiap suara yang kudengar memicu degup yang aneh—karena aku tahu betapa merdunya suaramu, dan aku selalu berharap bisa mengenalinya meski disamarkan oleh jarak dan waktu.
Kau tahu? Ada banyak yang menyerupaimu. Tapi tidak satu pun yang menyentuh batinku dengan cara yang sama. Kau berbeda—bukan karena kau sempurna, tapi karena hadirmu pernah menyentuh titik yang bahkan aku sendiri tak tahu ada.
Aku rindu bukan hanya pada dirimu, tapi juga pada versi diriku ketika bersamamu. Versi yang lebih hidup, lebih penuh, lebih berani menantang hari-hari yang sulit. Kini, yang tersisa hanyalah bayangan tentang apa yang dulu pernah menjadi "kita."
Aku mencarimu bukan karena aku lemah tanpamu, tapi karena aku tahu dunia ini lebih indah jika ada kau di dalamnya. Jika hadirmu bisa kugenggam, meski sebentar. Jika suaramu bisa kudengar, meski sekilas.
Pencarian ini melelahkan, tapi aku tak ingin berhenti. Karena berhenti berarti mengakui bahwa kau benar-benar hilang, dan aku belum siap mengubur yang belum sempat utuh.
Aku berjalan menyusuri tempat-tempat yang pernah kita lewati, berharap waktu bisa meniru jejak. Tapi kenyataannya, waktu tak pernah bisa diulang. Ia hanya membawa kenangan dalam bentuk luka yang samar tapi tak pernah benar-benar hilang.
Orang-orang berkata aku bodoh, mencari sesuatu yang bahkan tidak pasti sedang mencariku juga. Tapi mereka tidak tahu, bahwa dalam hidup ini, ada cinta yang tidak bisa dijelaskan oleh logika, hanya bisa dirasakan oleh yang benar-benar pernah jatuh ke dalamnya.
Kau adalah misteri yang kupilih untuk terus kupecahkan. Bukan karena aku suka rumit, tapi karena kau satu-satunya teka-teki yang membuatku rela terluka demi jawaban.
Dan jika nanti kau menoleh, menemukan aku masih berjalan di arah yang sama, jangan heran. Karena aku memang belum menyerah. Aku masih percaya bahwa sesuatu yang dicari dengan tulus tak akan pernah benar-benar hilang.
Aku ingin kau tahu, bahkan dalam diam dan jarak yang memisahkan, doaku tak pernah lelah menyebut namamu. Karena aku tak hanya mencarimu dengan mata, tapi juga dengan hati, dengan napas, dengan waktu yang kuhabiskan untuk tetap berharap.
Mungkin pada akhirnya, aku akan kelelahan. Tapi sebelum itu terjadi, izinkan aku tetap mencari, tetap berjuang, karena mencintaimu adalah caraku tetap hidup. Dan mencarimu, adalah caraku mencintai.
Komentar
Posting Komentar